Jumat, 06 September 2013

POSBINDU

Standard
Menjadi tua itu sudah pasti, tapi walaupun sudah berusia lanjut tapi tetap sehat adalah sebuah pilihan, pilihan sendiri. Agar pilihan tersebut menjadi tepat, harus dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan.
Salah satu pelayanan kesehatan yang banyak memberikan manfaat pengetahuan bagi para calon lansia adalah POSBINDU.
  
Apa itu POSBINDU ?
Posbindu adalah pos pembinaan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah yang digerakkan oleh masyarakat, dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan dan di selenggarakan melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

Apa Tujuan POSBINDU ?
a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
b. Mendekatkan pelayanan serta meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut,
c. Untuk memperoleh peningkatan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaanya di tengah-tengah masyarakat.

Siapa Sasaran POSBINDU ?
Menurut Depkes, RI (2001) Sasaran Pembinaan posbindu
a. Sasaran langsung
Sasaran pembinaan langsung meliputi Kelompok usia 45-59 tahun, kelompok usia lanjut 60-69 tahun, dan kelompok usia lanjut resiko tinggi usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan
b. Sasaran tidak lansung
Sasaran pembinaan tidak langsung meliputi Keluarga di mana usia lanjut berada, masyarakat di lingkungan usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan kesehatan usia lanjut, masyarakat luas dan petugas kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut.

Upaya-Upaya Apa Saja yang Dilakukan ?
a. Pemeriksaan fisik yang meliputi: pemeriksaaan urin, darah, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan nadi pemeriksaan status gizi, pengukuran barat badan dan tinggi badan, pemberian makanan tambahan.
b. Pemeriksaan aktivitas sehari-hari seperti: makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil.
c. Pemeriksaan status mental: pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional
d. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila ditemukan ada kelainan.
e. Penyuluhan kelompok, konseling kesehatan sesuai masalah yang dihadapi lansia
f. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas kesehatan bagi anggota kelompok lansia yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (public health nursing)
g. Kegiatan olah raga antara lain senam lanjut usia, gerak jalan santai, dan sebagainya untuk meningkatkan kebugaran.
h. Kegiatan non kesehatan berupa kegiatan kerohaniaan, arisan, forum diskusi kegiatan ekonomi produktif, penyaluran hobi.
i. Kegiatan inovatif: kegiatan yang bertujuan untuk mencegah kepikunan, yang pada dasarnya melatih fungsi syarat motorik seperti:bercerita, bernyanyi, pemainan kata, permainanan kata, permainan angka, permainan huruf, menggambar, catur, rekreasi.

0 komentar:

Posting Komentar